Judul : Awe Inspiring Us
(sebuah perjalanan mengukir cinta, merenda asa, menggapai pernikahan mulia).
Penulis : Dewi Nur Aisyah
Ukuran buku : 19 x 13 cm
/ 7,5 x 5 inch
Ketebalan buku : 2,5 cm
Halaman : 370 halaman
Penerbit : Ikon
Kategori : Motivasi
islami
ISBN : 978-602-51563-3-5
Tahun terbit &
cetakan : Desember 2018/1
Garis
besar isi buku
Buku Awe Inspiring Us
menceritakan tentang perjalanan penulis dalam mengukir cinta, merenda asa, dan
menggapai pernikahan mulia. Dalam buku ini diperkuat dengan kata motivasi,
hadist, dan potongan ayat suci al-qur’an yang dituliskan dalam Bahasa Indonesia
(terjemahan) sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Awe inspiring Us
memiliki 5 bab besar yang menceritakan kisah Dewi Nur Aisyah sejak mengukir perjalanan
selama masa single, masa pernikahan, masa studi S1, S2, S3, serta menjadi
seorang ibu bagi kedua putra putrinya.
Biografi
penulis
Dewi Nur Aisyah adalah
salah satu ahli epidemiologi dari Indonesia yang memiliki pengalaman
internasional di bidang penelitian dan kesehatan masyarakat. Setelah
menyelesaikan studi S1-nya selama 3,5 tahun di fakutas kesehatan masyarakat
Universitas Indonesia dengan IPK Cumlaude, ia melanjutkan studi S2-nya di
imperial College London berbekal beasiswa unggulan dari DIKTI. Saat ini ia
sedang melanjutkan studi S3 di University College London dengan focus
Infectious Disease Informatics dengan Beasiswa Presiden Republik Indonesia
(BPRI).
Dewi sangat aktif
mengikuti kegiatan kemahasiswaan, organisasi, social project, dan kompetisi-kompetisi
internasional. Ia telah di undang sebagai pembicara lebih dari 100 seminar,
workshop, maupun kajian. Berbagai penghargaan pernah diraih Mahasiswa
Berprestasi Utama FKM UI ini, termasuk menjadi national winner Imagine Cup
Student Competition tahun 2016 kategori world citizenship, sebuah ajang
kompetisi bergengsi di bidang teknologi. Sebelumnya Dewi pernah menjabat
sebagai Program Development Manager di INDOHUN (Indonesia One Health University
Network) dan saat ini masih aktif membantu kegiatan penelitian di Emerging
Zoonotic and Infection Disease-Health Policy Research Group, Universitas
Indonesia. Tiga tahun lebih pengalaman di dunia penelitian membuat Dewi
memiliki kapasitas penelitian yang mumpuni, jaringan riset yang luas, serta
membuatnya berhasil membangun kolaborasi internasional di wilayah Asia Tenggara
dan Eropa.
Saat ini, Dewi telah
dikaruniai seorang putri bernama Najwa Falisha Mehvish, yang ia lahirkan
setelah masa studi S2-nya berakhir di inggris, dan seorang putra bernama Mu’adz
Fathan Saifurrahman, yang dilahirkannya setelah studi S3-nya di inggris usai.
Segudang aktivitasnya di dunia akademis tidak menyurutkan lahkahnya untuk terus
mendidik dan membesarkan anak, membangun keluarga yang samara, terus berupaya
memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi bangsa, negara, dan agama.
Buku
yang sejenis
Awe-Inspiring Me dan Salihah
Mom’s Diary.
Synopsis
Awe-Inspiring Us ditulis
oleh seorang ibu muda dengan beragam prestasi nasional maupun internasional,
yang membuktikan bahwa single,menikah,
maupun setelah memiliki anak tidak akan menghentikan langkah dalam meraih cita.
Dewi Nur Aisyah menuliskan dengan apik
cara membuat kehidupan semakin bermakna, muali dari memaksimalkan masa
penantian, persiapan bertemu pasangan, membangun rumah tangga sejak titik awal,
hingga tips agar cinta dapat berjalan selaras dengan cita.
Seperti kata awe-inspiring us yang bermakna sesuatu
yang mengagumkan. Awe-Inspiring Us menyiratkan bahwa bersama dengan keluarga,
akan lebih banyak manfaat yang tercipta. Saat kata aku dan dia menjelma menjadi
kita, akan lebih banyak kebaikan yang dikerja. Pernikahan hakikatnya adalah
ajang untuk saling berlomba, melejitkan potensi bersama, dan mengangkasa
berdua. Bergenggam tangan menuju visi yang sama, bahu-membahu mengejar
surga-Nya.
Inilah sebuah catatan
perjalanan mengukir cinta, upaya untuk merenda asa, bersama menggapai
pernikahan mulia …
Isi
review buku
Dalam bab 1 berjudul
“Masa Penantian”, penulis membuka dengan pesan-pesan yang baik bagi pemuda
untuk memanfaatkan masa mudanya. Sebagai seorang pemuda sebaiknya memaksimalkan
masa tersebut dengan menuntut ilmu, memaksimalkan potensi, menjadi bermanfaat
dan mengukir prestasi, serta berkarya dan berdaya. Dan setiap akhir pembahasan,
penulis menyelipkan kisah inspiratif untuk menggambarkan topik yang telah
dibahas dalam bab tersebut dengan An
Epilogue Note. Penjelasan dalam bab pembuka menggiring pembaca untuk terus
menggantungkan setiap kegiatan atas ketetapan tuhan. Sehingga alur pembawaan emosinya
berkelanjutan dalam pembahasan selanjutnya, ”Bagaimana memilih jalan setelah
lulus kuliah akan melanjutkan kerja, kuliah, atau menikah”. Kata motivasi,
hadist, maupun potongan ayat suci al-Qur’an menambah kekuatan dalam bahasan di
buku ini. Selain kesuksesan yang harus di renda, penulis pun melengkapi bahasan
tentang bagaimana menerima kegagalan ataupun ikhtiar dan sabar dalam menuju
kesuksesan yang di inginkan.
Bab 2 “Jodoh mu adalah
dia”, menceritakan cara menghadapi masa ta’aruf dengan berpedoman pada syariat
islam. Kebanyakan pemuda sulit memahami cara yang baik dalam menjemput kekasih
pilihan tuhan, sehingga keliru dalam meraihnya. Penulis membahas pernak pernik
ta’aruf hingga Stop Point! sebagai
tahap akhir sebelum mengikat janji suci hingga membuat rencana setelah menikah.
Perbedaan An Epilogue dalam bab ini dibandingkan sebelumnya yaitu sebuah
untaian puisi yang dipersembahkan dengan sangat menarik. Tak terlewatkan pula
tabel visi pernikahan sebagai gambaran dari rencana yang perlu dituliskan
dengan baik. Sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami rangkaian rencananya
dalam hitungan tahun.
Bab 3 “membangun rumah
tangga : sebuah jalan menuju surga”, pemilihan judul ini menjadi klimaks dalam
perjalanan kehidupan si penulis. Segala usaha dalam mengejar prestasi,
menyelesaikan studi, serta menjadi ibu dan istri, yang berkelanjutan dalam bab
4. Penulis memberikan gambaran bahwa peran apapun yang saat ini dijalani olkeh si
pembaca, akan menjadi hadiah yang terindah dari tuhan jika terus bersyukur.
Seperti judul sub bab “karena fitrah aku dan dia berbeda” yang kebanyakan akan
menimbulkan sebuah masalah dalam rumah tangga, akan tetapi penulis
melengkapinya dengan “mengatasi konflik” dan “ Rules of Conflict” serta salah satu cara menyelesaikannya dengan
“memberi ruang”. Penutup dalam bab ini yaitu “pernikahan mulia adalah
pernikahan yang menuju surga”.
Bab 4 “Another Miracles: kehamilan dan
persalin” melanjutkan bab 3 mengenai
membangun rumah tangga, dalam bab ini lebih terkonsep layaknya catatan sebuah
mom’s diary. Beberapa cara bagi suami untuk membantu istri selama masa
kehamilan, mitos dan fakta seputar kehamilan, serta merawat bayi dijelaskan
pula dengan menyertakan peneltian yang telah terbukti secara ilmiah. Penulis
menceritakan perjuangannya selama masa kehamilan disertai hypertiroid yang
dapat mengancam keselamatan si bayi. Akan tetapi keajaiban demi keajaiban
dialami si penulis selama masa kehamilan, sebuah anugerah yang terindah bagi
penulis. Sehingga pembaca akan berusaha menyelami perasaan suka dan duka selama
masa kehamilan tersebut.
Bab 5 “PhD Mom and Dad : Sebuah Catatan
Perjuangan”, kuliah sambil berumah
tangga, apa bisa? Menjadi pembuka bab sekaligus sebagai penutup Awe
Inspiring Us. Penulis dalam bab ini memberikan gambaran bahwa menjadi student
parent bukanlah penghalang dalam meraih cita, justru yang terpenting adalah
menyeimbangkan segalanya. Penulis dalam kesehariannya menyeimbangkan 3 poin kewajiban
utama sebagai seorang muslimah : (1) Mar’atus Sholihah (wanita yang sholihah),
(2) Zaujatun muti’ah (istri yang taat), dan (3) Madrasatul Ula (sekolah pertama
bagi anak). Menjadi PhD Mom and Dad yang akan terlihat sibuk dan tidak ada
waktu untuk keluarga? Akan tetapi semua itu terbantahkan, penulis pun
memberikan tips and tricks untuk
mengarungi samudera ilmu dan amal sebagai student parents khususnya dalam membangun
visi, managemen waktu dan uang, serta berbagi peran dengan pasangan. Penulils
juga membagi kisah penerimaan penghargaan demi penghargaan yang salah satunya
adalah terpublikasinya penelitian penulis dalam karya systematic review dan meta
analysis infection disease yang menjadi rujukan bagi hepatologis di inggris
dan eropa untuk penerimaan obat. Seluruh cerita yang telah dipaparkan dalam
buku ini tentunya menjadi inspirasi bagi pemacanya. Penulis menekankan pula
agar “Menjadi dirimu : Kenapa harus malu?” karena identitas seorang Muslimah
dengan hijab sebagai kewajibannya menutup aurat bukanlah penghalang dalam
berprestasi di kanca internasional. Maka “Jadilah hamba yang istimewa di hadapan-Nya”
menjadi penutup dalam tulisannya, Awe Inspiring Us.
Kesimpulan
dan penutup
Buku Awe Inspiring Us
dengan katagori motivasi islami sangat cocok dibaca oleh khususnya kaum muslim.
Baik perempuan atau laki-laki dengan segala tanggung jawabnya di masa kini.
Buku ini menceritakan kisah penulis Dewi Nur Aisyah dengan berbagai perannya dimasanya,
mulai dari masa single, menyelesaikan studi, bekerja sebagai peneliti, menikah,
dan menjadi seorang ibu. Penulis melengkapi kisahnya dengan berbagai informasi
yang tentunya dibutuhkan dalam masa tersebut. Sebagai contoh dalam tulisannya Catatan Untuk Calon Ayah yang dapat
dijadikan sebagai acuan bagi calon ayah untuk menjalani tanggung jawabnya. Penulis
tak pernah melewatkan pesan-pesan moral khususnya bagi kaum muslim dalam setiap
bab yang ditulisnya.
Kata yang penting pun
telah ditandai oleh penulis, sehingga sangat memudahkan pembaca dalam mengingat
kata motivasi tersebut. Akan tetapi dalam penyajiannya, perbedaan bab satu
dengan bab lainnya sebaiknya diberikan gambar atau warna yang lebih mencolok.
Sehingga memudahkan pembaca dalam memahaminya. (aza)