Saturday, February 16, 2019

Resensi Buku Awe Inspiring Us



Judul : Awe Inspiring Us (sebuah perjalanan mengukir cinta, merenda asa, menggapai pernikahan mulia).
Penulis : Dewi Nur Aisyah
Ukuran buku : 19 x 13 cm / 7,5 x 5 inch
Ketebalan buku : 2,5 cm
Halaman : 370 halaman
Penerbit : Ikon
Kategori : Motivasi islami
ISBN : 978-602-51563-3-5
Tahun terbit & cetakan : Desember 2018/1

Garis besar  isi buku

Buku Awe Inspiring Us menceritakan tentang perjalanan penulis dalam mengukir cinta, merenda asa, dan menggapai pernikahan mulia. Dalam buku ini diperkuat dengan kata motivasi, hadist, dan potongan ayat suci al-qur’an yang dituliskan dalam Bahasa Indonesia (terjemahan) sehingga lebih mudah dipahami oleh pembaca. Awe inspiring Us memiliki 5 bab besar yang menceritakan kisah Dewi Nur Aisyah sejak mengukir perjalanan selama masa single, masa pernikahan, masa studi S1, S2, S3, serta menjadi seorang ibu bagi kedua putra putrinya.

Biografi penulis

Dewi Nur Aisyah adalah salah satu ahli epidemiologi dari Indonesia yang memiliki pengalaman internasional di bidang penelitian dan kesehatan masyarakat. Setelah menyelesaikan studi S1-nya selama 3,5 tahun di fakutas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia dengan IPK Cumlaude, ia melanjutkan studi S2-nya di imperial College London berbekal beasiswa unggulan dari DIKTI. Saat ini ia sedang melanjutkan studi S3 di University College London dengan focus Infectious Disease Informatics dengan Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI).
Dewi sangat aktif mengikuti kegiatan kemahasiswaan, organisasi, social project, dan kompetisi-kompetisi internasional. Ia telah di undang sebagai pembicara lebih dari 100 seminar, workshop, maupun kajian. Berbagai penghargaan pernah diraih Mahasiswa Berprestasi Utama FKM UI ini, termasuk menjadi national winner Imagine Cup Student Competition tahun 2016 kategori world citizenship, sebuah ajang kompetisi bergengsi di bidang teknologi. Sebelumnya Dewi pernah menjabat sebagai Program Development Manager di INDOHUN (Indonesia One Health University Network) dan saat ini masih aktif membantu kegiatan penelitian di Emerging Zoonotic and Infection Disease-Health Policy Research Group, Universitas Indonesia. Tiga tahun lebih pengalaman di dunia penelitian membuat Dewi memiliki kapasitas penelitian yang mumpuni, jaringan riset yang luas, serta membuatnya berhasil membangun kolaborasi internasional di wilayah Asia Tenggara dan Eropa.
Saat ini, Dewi telah dikaruniai seorang putri bernama Najwa Falisha Mehvish, yang ia lahirkan setelah masa studi S2-nya berakhir di inggris, dan seorang putra bernama Mu’adz Fathan Saifurrahman, yang dilahirkannya setelah studi S3-nya di inggris usai. Segudang aktivitasnya di dunia akademis tidak menyurutkan lahkahnya untuk terus mendidik dan membesarkan anak, membangun keluarga yang samara, terus berupaya memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi bangsa, negara, dan agama.

Buku yang sejenis

Awe-Inspiring Me dan Salihah Mom’s Diary.



Synopsis

Awe-Inspiring Us ditulis oleh seorang ibu muda dengan beragam prestasi nasional maupun internasional, yang membuktikan bahwa single,menikah, maupun setelah memiliki anak tidak akan menghentikan langkah dalam meraih cita. Dewi Nur Aisyah menuliskan dengan  apik cara membuat kehidupan semakin bermakna, muali dari memaksimalkan masa penantian, persiapan bertemu pasangan, membangun rumah tangga sejak titik awal, hingga tips agar cinta dapat berjalan selaras dengan cita.
Seperti kata awe-inspiring us yang bermakna sesuatu yang mengagumkan. Awe-Inspiring Us menyiratkan bahwa bersama dengan keluarga, akan lebih banyak manfaat yang tercipta. Saat kata aku dan dia menjelma menjadi kita, akan lebih banyak kebaikan yang dikerja. Pernikahan hakikatnya adalah ajang untuk saling berlomba, melejitkan potensi bersama, dan mengangkasa berdua. Bergenggam tangan menuju visi yang sama, bahu-membahu mengejar surga-Nya.
Inilah sebuah catatan perjalanan mengukir cinta, upaya untuk merenda asa, bersama menggapai pernikahan mulia …

Isi review buku

Dalam bab 1 berjudul “Masa Penantian”, penulis membuka dengan pesan-pesan yang baik bagi pemuda untuk memanfaatkan masa mudanya. Sebagai seorang pemuda sebaiknya memaksimalkan masa tersebut dengan menuntut ilmu, memaksimalkan potensi, menjadi bermanfaat dan mengukir prestasi, serta berkarya dan berdaya. Dan setiap akhir pembahasan, penulis menyelipkan kisah inspiratif untuk menggambarkan topik yang telah dibahas dalam bab tersebut dengan An Epilogue Note. Penjelasan dalam bab pembuka menggiring pembaca untuk terus menggantungkan setiap kegiatan atas ketetapan tuhan. Sehingga alur pembawaan emosinya berkelanjutan dalam pembahasan selanjutnya, ”Bagaimana memilih jalan setelah lulus kuliah akan melanjutkan kerja, kuliah, atau menikah”. Kata motivasi, hadist, maupun potongan ayat suci al-Qur’an menambah kekuatan dalam bahasan di buku ini. Selain kesuksesan yang harus di renda, penulis pun melengkapi bahasan tentang bagaimana menerima kegagalan ataupun ikhtiar dan sabar dalam menuju kesuksesan yang di inginkan.

Bab 2 “Jodoh mu adalah dia”, menceritakan cara menghadapi masa ta’aruf dengan berpedoman pada syariat islam. Kebanyakan pemuda sulit memahami cara yang baik dalam menjemput kekasih pilihan tuhan, sehingga keliru dalam meraihnya. Penulis membahas pernak pernik ta’aruf hingga Stop Point! sebagai tahap akhir sebelum mengikat janji suci hingga membuat rencana setelah menikah. Perbedaan  An Epilogue dalam bab ini dibandingkan sebelumnya yaitu sebuah untaian puisi yang dipersembahkan dengan sangat menarik. Tak terlewatkan pula tabel visi pernikahan sebagai gambaran dari rencana yang perlu dituliskan dengan baik. Sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami rangkaian rencananya dalam hitungan tahun.

Bab 3 “membangun rumah tangga : sebuah jalan menuju surga”, pemilihan judul ini menjadi klimaks dalam perjalanan kehidupan si penulis. Segala usaha dalam mengejar prestasi, menyelesaikan studi, serta menjadi ibu dan istri, yang berkelanjutan dalam bab 4. Penulis memberikan gambaran bahwa peran apapun yang saat ini dijalani olkeh si pembaca, akan menjadi hadiah yang terindah dari tuhan jika terus bersyukur. Seperti judul sub bab “karena fitrah aku dan dia berbeda” yang kebanyakan akan menimbulkan sebuah masalah dalam rumah tangga, akan tetapi penulis melengkapinya dengan “mengatasi konflik” dan “ Rules of Conflict” serta salah satu cara menyelesaikannya dengan “memberi ruang”. Penutup dalam bab ini yaitu “pernikahan mulia adalah pernikahan yang menuju surga”.

Bab 4 “Another Miracles: kehamilan dan persalin melanjutkan bab 3 mengenai membangun rumah tangga, dalam bab ini lebih terkonsep layaknya catatan sebuah mom’s diary. Beberapa cara bagi suami untuk membantu istri selama masa kehamilan, mitos dan fakta seputar kehamilan, serta merawat bayi dijelaskan pula dengan menyertakan peneltian yang telah terbukti secara ilmiah. Penulis menceritakan perjuangannya selama masa kehamilan disertai hypertiroid yang dapat mengancam keselamatan si bayi. Akan tetapi keajaiban demi keajaiban dialami si penulis selama masa kehamilan, sebuah anugerah yang terindah bagi penulis. Sehingga pembaca akan berusaha menyelami perasaan suka dan duka selama masa kehamilan tersebut.

Bab 5 “PhD Mom and Dad : Sebuah Catatan Perjuangan”, kuliah sambil berumah tangga, apa bisa? Menjadi pembuka bab sekaligus sebagai penutup Awe Inspiring Us. Penulis dalam bab ini memberikan gambaran bahwa menjadi student parent bukanlah penghalang dalam meraih cita, justru yang terpenting adalah menyeimbangkan segalanya. Penulis dalam kesehariannya menyeimbangkan 3 poin kewajiban utama sebagai seorang muslimah : (1) Mar’atus Sholihah (wanita yang sholihah), (2) Zaujatun muti’ah (istri yang taat), dan (3) Madrasatul Ula (sekolah pertama bagi anak). Menjadi PhD Mom and Dad yang akan terlihat sibuk dan tidak ada waktu untuk keluarga? Akan tetapi semua itu terbantahkan, penulis pun memberikan tips and tricks untuk mengarungi samudera ilmu dan amal sebagai student parents khususnya dalam membangun visi, managemen waktu dan uang, serta berbagi peran dengan pasangan. Penulils juga membagi kisah penerimaan penghargaan demi penghargaan yang salah satunya adalah terpublikasinya penelitian penulis dalam karya systematic review dan meta analysis infection disease yang menjadi rujukan bagi hepatologis di inggris dan eropa untuk penerimaan obat. Seluruh cerita yang telah dipaparkan dalam buku ini tentunya menjadi inspirasi bagi pemacanya. Penulis menekankan pula agar “Menjadi dirimu : Kenapa harus malu?” karena identitas seorang Muslimah dengan hijab sebagai kewajibannya menutup aurat bukanlah penghalang dalam berprestasi di kanca internasional. Maka  “Jadilah hamba yang istimewa di hadapan-Nya” menjadi penutup dalam tulisannya, Awe Inspiring Us.


Kesimpulan dan penutup

Buku Awe Inspiring Us dengan katagori motivasi islami sangat cocok dibaca oleh khususnya kaum muslim. Baik perempuan atau laki-laki dengan segala tanggung jawabnya di masa kini. Buku ini menceritakan kisah penulis Dewi Nur Aisyah dengan berbagai perannya dimasanya, mulai dari masa single, menyelesaikan studi, bekerja sebagai peneliti, menikah, dan menjadi seorang ibu. Penulis melengkapi kisahnya dengan berbagai informasi yang tentunya dibutuhkan dalam masa tersebut. Sebagai contoh dalam tulisannya Catatan Untuk Calon Ayah yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi calon ayah untuk menjalani tanggung jawabnya. Penulis tak pernah melewatkan pesan-pesan moral khususnya bagi kaum muslim dalam setiap bab yang ditulisnya.

Kata yang penting pun telah ditandai oleh penulis, sehingga sangat memudahkan pembaca dalam mengingat kata motivasi tersebut. Akan tetapi dalam penyajiannya, perbedaan bab satu dengan bab lainnya sebaiknya diberikan gambar atau warna yang lebih mencolok. Sehingga memudahkan pembaca dalam memahaminya. (aza)